Selasa, 15 Januari 2013
Sebelum menjabat sebagai walikota Solo dan melenggang ke putaran kedua Pilgub DKI versi quick count, Jokowi (51) Joko Widodo
bukan siapa-siapa. Ia adalah sosok apa adanya. Berikut kisah lucu
pengusaha mebel sarjana kehutanan UGM yang mungkin agak aneh dilakukan
seorang pejabat.
Hormat Grak!
Hormat Grak!
Pada periode pertama (2005-2010)
sebagai walikota Solo, Jokowi dilantik pada hari Jumat. Sabtu-Minggu
libur. Senin pertama, Jokowi jadi inspektur upacara (irup). Semua
proses lancar kecuali urusan hormat-menghormat. Saat komandan
memerintahkan hormat, Jokowi hormat.
Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu.
Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.
Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu.
Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.
Terjaring Razia
Meski
mempunyai ajudan, Jokowi kadang enggan memakai protokoler. Suatu waktu
ia bersepeda motor keliling kota. Di tengah jalan terlihat kerumunan
orang. Saat melintas, Jokowi dihentikan polisi. Laiknya pengendara
biasa, Jokowi menghentikan motornya dan mengeluarkan surat-surat kendaraan dan KTP.
Polisi itu
kemudian memeriksa. Ia baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah
Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Karena saking
banyaknya yang harus diperiksa atau memang tampang Jokowi memang tidak
seperti walikota, Pak Polisi?
Manjat Pagar
Acara
Pemkot kadang sampai malam. Pernah saat Jokowi pulang terlalu larut,
pintu gerbang rumah dinas walikota, Loji Gandrung, tertutup rapat.
Penjaga tak membukakan pintu meski dibel beberapa kali. Bukannya
jengkel, Jokowi malah masuk ke rumah dinas dengan cara meloncat pagar.
Aksi
panjat pagar juga dilakukan saat Jokowi datang ke acara live Opera Van
Java di Stadion R Maladi Solo. Jokowi tidak bisa masuk karena
masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, tapi
Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu memanjat pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.
Paranormal?
Jadi 'Dukun'
Ketika
menghadiri acara di sebuah kampung, staf menelepon ke Jokowi dan bilang
bahwa di rumah dinas ada beberapa orang. "Cepat, Pak. Mereka sekarang
ada di garasi," kata staf itu. "Katanya ada yang kesurupan," imbuh sang
staf. Jokowi geleng-geleng kepala. "Masak walikota disuruh ngurusi orang kesurupan," pikirnya.
Jokowi
mempercepat acaranya, kemudian pulang. Di rumah dinas, beberapa orang
terlihat was-was. Jokowi was-was juga tapi berusaha tenang. Dia masuk
ke rumah dinas dan mengambil es dari kulkas. Dia meminta ajudan
mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang
mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang tamu. Diusapnya wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih. "Tapi tolong, cerita ini jangan kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya penuh orang kesurupan," kata Jokowi enteng.
Jadi 'Dukun'
Seorang perempuan membawa anak datang ke kantor Jokowi
di Balaikota Solo. Perempuan itu mengaku ingin bertemu dengan sang
walikota. Ketika dikabari staf, Jokowi pun keluar. "Anak saya sakit,
Pak. Panas. Nyebut-nyebut nama Pak Jokowi. Tolong disembuhkan," kata
Jokowi menirukan ucapan sang perempuan. 23
Tahun menjadi pengusaha mebel dan menjadi walikota, tentu bukan bekal
untuk bisa menyembuhkan 'penyakit' anak tersebut. Tapi Jokowi tak
hilang akal. Dia masuk ke ruangan dan kembali sambil mengusap kepala
anak itu. "Sudah, sembuh!" Besoknya Jokowi meminta ajudan mengecek
nasib anak itu dan hebatnya, anak tersebut sembuh. "Sakti juga saya.
Padahal nggak saya apa-apakan," kata Jokowi
http://raytkj.blogspot.com/2012/07/5-cerita-lucu-dan-aneh-tentang-jokowi.html
Label: Kamu Perlu Tahu^^
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar