Minggu, 30 Oktober 2011
Analisis Perkembangan Perdagangan Ekspor Impor dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia - BAB III
Diposting oleh Putri Hapsari di 10/30/2011 01:53:00 PMBAB III
- Data
Data yang didapat merupakan data sekunder yang berupa laporan atau data dari pihak tertentu. Data didapat dari berbagai macam sumber. Salah satunya gambaran data menurut State Statistical Bureau, dilihat dari pertumbuhan ekonomi cina sebagai berikut :
Tahun | Pertumbuhan |
1998 1999 2000 2001 2002 | 7,8% 7,1% 8% 6% 7% |
Nilai GDP tahun 1998 sebesar US$ 960,8 milyar sedangkan pada tahun 2000 mencapai US$ 1,078 triliyun. Untuk tahun 2001 dari Januari-September mencapai US$ 810 milyar. Prediksi untul tahun 2002 mencapai US$ 1,51 triliyun. Pencapaian ini melebihi negara – negara lainnyaa di Asia. Kenaikan GDP sebesar 7,1 % pada tahun 1999 melebihi perkiraan sebelumnya, sebesar 6,6 %. Pada tahun 2000, GDP mencapai kenaikan 8%, melebihi perkiraan sebelumnya yaitu 7,5%.
Gambaran Ekspor Indonesia
Pada sumber UNCTAD dalam Hasibuan (2001) mencatat, pangsa pasar manufaktur dan pertanian dalam ekspor total di Indonesia (dalam persen) adalah :
Pangsa Pasar Manufaktur dan Pertanian Dalam Ekspor Total di Indonesia (dalam persen)
Selama lima tahun terakhir (2005-2009) pertumbuhan ekspor Indonesia cenderung meningkat sebesar 20% pertahun, begitu pula pertumbuhan impor cenderung meningkat sebesar 9,7% pertahun. Pada Tahun 2009 Indonesia menduduki peringkat ke-29 dalam ekspor dunia dan posisi ke-28 dalam impor dunia. Selama tahun 2009, sektor Industri menyumbang 75,3%, pertambangan 20,2% dan pertanian 4,5 % terhadap total eskpor Indonesia. Negara yang menjadi mitra Dagang utama Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat Singapura, RRC dan India.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai USD118,43 miliar atau meningkat 26,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai USD92,26 miliar atau meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65%, 21,04%, dan 21,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari sektoral, pada 2008 kontribusi ekspor produk industri mencapai sebesar 64,38 persen, tambang 10,84 persen, pertanian 3,61 persen, dan sisanya merupakan kontribusi dari migas. Dimana apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 34,98 persen, pertambangan dan lainnya 24,62 persen, serta industri sebesar 15,15 persen.
Gambaran Impor Indonesia
Dalam tahun 2000, Indonesia merupakan negara urutan ke-14 sebagai negara tujuan ekspor china, dan urutan ke-13 sebagai negara sumber impor china (Atase Perindag, 2000)
Menurut catatan CBS ekspor China ke Indonesia tahun 2000 sebesar 3,06 milyar dollar AS, naik sebesar 60% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 906 juta dollar AS. Untuk tahun 2001 sampai bulan september sebesar 2,12 milyar dollar AS turun 6, 19%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,18 milyar dolar AS.
Nilai ekspor RRC ke Indonesia terdiri atas Migas dan Non Migas. Untuk migas ternyata mengalami kenaikan pesat 189,21% yakni dari 95,55 juta $ menjadi 276,35 juta $.
- Eksplorasi Data
Sampel dan Populasi
Di Indonesia sudah sering sekali melakukan kegiatan ekspor impor. Ada beberapa provinsi yang sering sekali mengimpor barang dari luar negeri,
Tidak hanya mengimpor, Indonesia juga merupakan negara pengekspor barang – barang tertentu, salah satu contoh hasil perkebunan yaitu tembakau. Tembakau Indonesia menempati posisi 7 dalam sepuluh negara terbesar produsen daun tembakau pada tahun 2002 sebesar 144.700 ton.
Hampir seluruh (96%) produksi tembakau Indonesia berasal dari tiga propinsi. Produksi tembakau terbanyak adalah di propinsi Jawa Timur (56%) kemudian Jawa Tengah (23%) dan NTB (17%) dan sisanya di Yogyakarta, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Bali.
Kegiatan impor yang dilakukan indonesia salah satunya adalah impor beras. Bulog biasanya mengimpor beras dari negara – negara tetangga. Sebagai sampel negara Thailand, India, dan Vietnam merupakan salah satu negara yang sering diimpor berasnya oleh indonesia. Berdasarkan data Bulog per 30 Mei, impor beras dari Thailand kuota 200.000 ton dengan mekanisme G to G baru terealisasi sebanyak 35.700 ton. Padahal batasan impor jatuh pada bulan Juni. Hingga kini, realisasi izin impor beras kuota 1,5 juta ton, baik mekanisme tender maupun G to G dengan Thailand dan Vietnam, baru terealisasi sebanyak 640.421 ton dari kontrak sekitar 1,12 juta ton.
Salah satu sampel provinsi di Indonesia yang sering mengimpor beras adalah Jawa Barat, berikut datanya :
Data Impor Beras di Jawa Barat Periode Jnuari 2003 – Desember 2006 (Rp/Kg)
- Variabel dan Indikator
Tolak Ukur indikator
Ekpor impor termasuk dalam indikator perekonomian yang berguna untuk memajukan perekonomian suatu negara. Ekspor impor juga merupakan indikator makroekonomi. Dari data ekspor, impor, dan tradebalance (ekspor minus impor) Indonesia, baik perdagangan yang terjadi dengan mitra dagang di dalam kawasan ASEAN(intra-ASEAN) maupun di luar kawasan ASEAN(extra-ASEAN).
Semua indikator perdagangan internasional tumbuh sekitar 0,5%-2,5% untuk periode 1993-2001, kecuali indikator ekspor Indonesia di luar ASEAN (extra-ASEAN) yang pertumbuhannya nol persen (0%) untuk periode yang sama. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat secara visual pada gratik 1-3.
Variabel penting dalam perekonomian terdiri dari Ekspor tahun berjalan, Ekspor tahun lalu, (ekspor – impor) tahun lalu, Hutang LN tahun lalu, Devaluasi dari tahun 1984-2001. selain variabel tersebut, ada juga jumlah produksi, banyaknya ekspor, harga FOB serta nilai ekspor neto produk.
- Model Penelitian
Model yang digunakan dalam analisis ini adalah model regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Formula model adalah sebagai berikut :
Source :
http://www.bataviase.co.id/node/576951Nama : Hapsari Putri Utami
Kelas : 3EA11
NPM : 16209170
MATA KULIAH : METODE RISET
DOSEN : PRIHANTORO
Label: METODE RISET
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar