Minggu, 09 Oktober 2011


LATAR BELAKANG

-         Fenomena

Melihat fenomena maraknya barang impor yang sudah mewabah di Indonesia, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah melindungi industri dalam negeri. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan saat ini pasar Indonesia kian dibanjiri impor barang-barang dinilai tidak terlalu penting. Oleh sebab itu,  kedepannya pemerintah harus lebih selektif dalam memilih komoditas impor Indonesia. Saat ini masih banyaknya impor ilegal khususnya pakaian bekas yang merajalela di pasar-pasar dalam negeri. Puncak kenaikan impor barang konsumsi sendiri terjadi pada awal tahun 2011 yang melonjak hingga 48,2%. Impor barang konsumsi Indonesia dalam setahun meningkat dua kali lipat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan impor barang konsumsi pada semester I-2010 terhadap periode sama 2009 mencapai 61,14 persen.

-         Riset Terdahulu

Riset terdahulu diambil dari  Lihan, Irham and Yogi, Yogi (2003),  Koesmawan (2002)A. Husni Malian, Benny Rachman dan Adimesra Djulin. Dari peningkatan impor barang konsumsi yang mencapai dua kali lipat itu, porsi terhadap impor keseluruhan hanya sebesar tujuh persen. Jenis produk impor terbanyak adalah untuk bahan baku/penolong dan bahan modal yang menduduki porsi 93 persen. Namun, secara statistik peningkatan impor barang konsumsi itu lebih besar dibanding yang lain.
Dari sisi nilai, impor barang modal pada semester I-2010 mencapai US$12 miliar, sedangkan untuk bahan baku, nilai impor US$46,2 miliar. Barang konsumsi per semester I-2010 tercatat dengan jumlah impor sebesar US$4,65 miliar.

-         Motivasi

Berdasarkan maraknya fenomena barang impor yang beredar, ada baiknya pemerintah melindungi produk barang serta memberdayakan kegiatan ekspor di Indonesia. Jangan jadikan impor sebuah budaya. Jika proses penegakan hukum efektif sangat baik, kalau tidak maka domestik market kita lemah dan kita tidak bisa menahan krisis. Salah satu upaya untuk melindungi produk lokal salah satunya dengan menaikkan tarif bea masuk impor. Selain melindungi industri nasional, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana mengamankan lapangan pekerjaan para produsen lokal yang mulai mengalami penurunan akibat adanya barang impor.

-         Perumusan Masalah

Orang Indonesia seringkali memiliki perilaku yang konsumtif. Mereka cenderung menyukai barang impor dibanding barang lokal. Mereka lebih tergiur buatan produk luar dikarenakan berbagai macam alasan. Seperti terlihat lebih bergengsi, berkualitas, dan tahan lama. Tetapi produk barang impor terkadang tidak semuanya memiliki kualitas yang baik. Kadang ada juga beberapa barang lokal yang memiliki kualitas tidak kalah dengan produk impor. Pengaruh pasar terhadap masuknya barang impor berdampak pada berbagai pihak. Entah dari sisi produsen ataupun konsumen. Dan dari situ dapat kita lihat bahwa keduanya saling berpengaruh satu sama lain.

Oleh sebab itu pasar dapat melakukan progran impor yang besar sesuai bunyi hukum permintaan yaitu, ”Apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan”.

Karena itulah pemerintah memiliki metode khusus agar tidak terjadi ketimpangan produksi di pasar produsen.

-         Masalah

Dengan maraknya barang impor yang dengan mudah masuk di Indonesia, belum tentu berdampak positif bagi semua kalangan. Ada juga yang berdampak negatif dengan masuknya barang impor di Indonesia, salah satunya adalah industri lokal. Industri dalam negeri yang sudah terhimpit akibat barang impor diprediksi akan semakin terjepit. Trend sebagai negara produsen pun diramal akan beralih menjadi negara pedagang. Ini bisa dikatakan bahwa pemerintah mendukung Indonesia untuk tidak memproduksi, tapi berdagang saja. Padahal hal seperti ini bisa mematikan produsen lokal. Impor barang sendiri terjadi karena adanya beberapa faktor pendukung, seperti selera masyarakat yang sangat berpengaruh besar tehadap banyaknya permintaan pasar.  

-         Tujuan

-Untuk mengetahui apakah impor barang masih dibutuhkan atau tidak?
-Untuk mengetahui apakah produk barang lokal masih bisa bersaing dengan barang impor?
-Untuk mengetahui apakah Indonesia mampu meningkatkan produksi dalam negeri serta efisiensi  logistik pengiriman?

-         Pustaka





Nama : Hapsari Putri Utami
Kelas : 3EA11
NPM : 16209170
MATA KULIAH : METODE RISET 
DOSEN : PRIHANTORO

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates