Sabtu, 01 Oktober 2011
ANALISIS I
Judul Jurnal : Analisis Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Lihan, Irham and Yogi, Yogi (2003)
Tema : Ekspor Impor
Latar belakang masalah
o Fenomena
Perkembangan ekspor impor di Indonesia memangmembutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Pihak – pihak terkait yang memang menjadikan bisnis ekspor impor ini sebagai mata pencaharian.
o penelitian sebelumnya
Perkembangan Ekspor Indonesia akan berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesai akan sangat tergantung pada struktur komoditas andalan ekspor Indonesia . Indonesia sebagai negara kecil di pasar global untuk hampir semua produk ekspor, artinya Indonesia adalah price taker. Kondisi ekspor nasional juga tergantung pada harga komoditas dunia dan nilai tukar.
o motivasi penelitian
Keyakinan bahwa negara kita bisa mengekspor barang – barang buatan sendiri dengan kualitas yang tidak kalah baik dari negara tetangga.
- Masalah
- Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini :
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan ekspor Indonesia dan pengaruh pertumbuhan ekspor pada pertumbuhan GDP Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yaitu metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang terdapat di dalam beberapa Jurnal penelitian dan artikel. Pengumpulan data yang di download dari Badan Pusat Statistik (BPS) http://dds.bps.go.id , Departemen Perdagangan (Depdag), Departemen Pertanian (Deptan) dan Bulog. Pengumpulan data juga diperoleh dari data sekunder eksternal yang merupakan data dari luar, dan Data kualitatif yang bersifat tidak terstruktur.
Data dan sampel
Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang merupakan data dari luar. Pengumpulan data disusun dalam data urut waktu (time series) dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2001.
Variabel
Variabel terdiri dari Ekspor tahun berjalan, Ekspor tahun lalu, (ekspor – impor) tahun lalu, Hutang LN tahun lalu, Devaluasi dari tahun 1984-2001.
Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian disini menggunakan Riset data yang telah tersedia. Dengan adanya data urutan waktu yang telah diringkas, kemudian di analisis.
Model Penelitian
Model yang digunakan dalam analisis ini adalah model regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Formula model adalah sebagai berikut :
HIPOTESIS
Dengan meningkatnya perkembangan ekspor akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi domestik. Jika Indonesia hanya didominasi oleh komoditas ekspor yang keempat, maka perkembangan ekspor indonesia tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi domestik
HASIL DAN ANALISIS
Hasil perhitungan koefisien regresi faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan PBD Indonesia dan hasil penggujian diperlihatkan pada tabel dibawah :
Tabel tersebut tampak bahwa kecuali variabel selisih nilai ekspor dan impor tahun lalu semua variabel yang diregresikan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan PDB Indonesia tahun 1984-2011
REKOMENDASI DAN IMPLIKASI
Komoditas ekspor Indonesia harus bisa dikembangkan. Tidak hanya dibidang pertanian saja, tetapi disemua bidang. Ekspor Indonesia jangan hanya bergantung pada bahan mentah sumber daya alam. Itu hanya membuat negara kehilangan potensi menyejahterakan dan memeratakan pembangunan bagi rakyat dalam jangka panjang.
ANALISIS II
Judul Jurnal : Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia ke China : Pemanfaatan Hubungan Perdagangan Indonesia – China, Koesmawan, Koesmawan (2002)
Tema : Ekspor Impor
Latar belakang masalah
o Fenomena
o penelitian sebelumnya
Barang China sudah mulai banyak memasuki pasar di Tanah Air. Itu disebabkan karena mudahnya mendatangkan barang – barang dari negara tersebut. Terlebih lagi produk China dapat memproduksi barang yang menyerupai atau mirip dengan barang aslinya. Sehingga minat konsumen dalam membeli barang China pun tak terelakkan.
o motivasi penelitian
Indonesia memiliki potensi dalam memproduksi barang dengan kualitas terbaik. Disamping itu Indonesia juga memiliki potensi pasar yang baik sebagai pintu masuk (entry point) bagi upaya ekspor dan distribusi barang-barang produksi Indonesia di berbagai negara.
- Masalah
Walaupun produk buatan China di nilai kurang baik, tapi disbanding buatan Indonesia , kualitas barang China terlihat jauh lebih berkualitas. Terlebih lagi harga barang China terbilang murah tetapi berkualitas.
- Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini :
Untuk mengetahui apakah Indonesia bisa menghasilkan atau memproduksi barang sendiri dengan kualitas yang lebih baik dari China .
Untuk mengetahui seberapa pesat nilai perdagangan Indonesia – China mengalami pertumbuhan.
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yaitu metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang terdapat di dalam beberapa Jurnal penelitian dan artikel. Pengumpulan data juga diperoleh dari data sekunder eksternal yang merupakan data dari luar, dan Data kualitatif yang bersifat tidak terstruktur.
Data dan sampel
Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang merupakan data dari luar. Gambaran State Statistical Bureau, dilihat dari pertumbuhan ekonomi China sebesar 7 ,8 % pada tahun 1998, 7,1% pada tahun 1999, 8% pada tahun 2000 dan 7,6% untuk periode Januari – September 2001.
Variabel
Variabel terdiri dari Persentase pertumbuhan ekonomi China, nilai GDP, volume ekspor China.
Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian disini menggunakan Riset data yang telah tersedia. Dengan adanya data urutan waktu yang telah diringkas, kemudian di analisis.
Model Penelitian
Model yang digunakan dalam analisis ini adalah model regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Formula model adalah sebagai berikut :
HIPOTESIS
Nilai perdagangan Indonesia – China pada tahun 1999 mengalami pertumbuhan yang pesat, yaitu naik 33,1% dibandingkan dengan nilai perdagangan tahun 1998.Tahun 2000 sebesar 3,06milyar dollar amerika, naik sebesar 60% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 906 juta dollar AS.
HASIL DAN ANALISIS
Ada sembilan komoditas yang mengalami kenaikan pesat, yaitu :
Adapun enam komoditas ekspor Indonesia yang perlu dipertahankan karena pangsa pasar di RRC diatas 10% antra lain yaitu :
Untuk semua komoditas yang disebutkan perlu dipikirkan cara peningkatan karena pangsa pasarnya rata-rata masih dibawah 2% saja. Jika data perbandingan dengan negara ASEAN ini terus dicermati, ternyata bahwa Malaysia menjadi saingan yang cukup berat bagi Indonesia. Hampir semua komoditas yang dapat diekspor Indonesia dapat pula disediakan oleh Malaysia. Negara ASEAN lainnya, hanya pada satu atau dua komoditas saja yang bisa menyaingi Indonesia.
REKOMENDASI DAN IMPLIKASI
Sesuai yang tercatat pada Badan Pusat Statistik (BPS), pengimporan barang china yang dinilai sangat meningkat tajam, pada periode Januari-Maret perdagangan Indonesia mengalami defisit. Salah satu cara untuk memperkecil defisit perdagangan, adalah dengan menurunkan impor salah satunya darinegara China. Sebisa mungkin, ada baiknya jika Indonesia mengurangi Impor barang, karena itu membutuhkan bahan baku dan modal tambahan untuk pertumbuhan industri.
ANALISIS III
Judul Jurnal : Permintaan Ekspor dan Daya Saing Panili di Provinsi Sulawesi Utara, A. Husni Malian, Benny Rachman dan Adimesra Djulin
Latar belakang masalah
o Fenomena
Komoditas Panili Indonesia di pasar dunia harus bersaing dari banyak negara lain. Oleh karena itu pengolahan panen panili harus benar – benar ditangani dengan baik. Saat ini pertumbuhan vanili cukup baik, terlihat batangnya yang besar, daunnya besar dan tebal, tunasnya segar dan akar batangnya relatif banyak Indonesia merupakan negara yang kaya akan alam. Tapi sangat disayangkan karena Indonesia kurang mampu menangani kendala gagal panen akan serangan hama yang bisa menyebabkan pertumbuhan panili menjadi busuk.
o Penelitian sebelumnya
Vanili adalah penyedap rasa termahal kedua di dunia. Saking mahalnya, sebutan lain vanili adalah emas hijau. Harganya mahal karena budidaya dan proses pasca panen lebih rumit dibandingkan tanaman lain. Indonesia pernah menjadi produsen vanili terbesar di dunia tahun 2007. Namun, harga yang tak pasti dan kualitas vanili yang tak seragam membuat posisi itu kini tergeser. Budidaya vanili memang sulit. Tanaman yang sensitif ini butuh penanganan ekstra dan campur tangan manusia.
o motivasi penelitian
Komoditi Panili Indonesia bisa memproduksi hingga 95% ke pasar ekspor dan bisa mendapat harga yang baik karena pengolahan pasca panen yang pas.
- Masalah
Komoditi panili yang diekspor Indonesia masih dalam bentuk asalan, sehingga memiliki beberapa kelemahan mendasar dalam system agribisnisnya. Kelemahan tersebut antara lain adalah kualitas, kuantitas dan kontinyuitas pasokan hasilnya tidak selalu dapat memenuhi permintaan pasar ekspor. Lalu lokasi, kapasitas, dan teknologi pengolahan yang dikembangkan tidak selalu sesuai dengan kuantitas hasil olahan yang dinginkan permintaan pasar.
- tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini :
Untuk mengetahui apakah kuantitas ketersediaan hasil ekspor panili Indonesia masih bisa ditingkatkan lagi atau mungkin justru memerlukan impor?
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yaitu metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang terdapat di dalam beberapa Jurnal penelitian dan artikel. Pengumpulan data juga diperoleh dari data sekunder eksternal yang merupakan data dari luar, dan Data kualitatif yang bersifat tidak terstruktur.
Data dan sampel
Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang merupakan data dari luar.Data yang digunakan adalah data ekpor panili pada tahun 1996-2001.
.
Variabel
Variabel yang digunakan adalah jumlah produksi, banyaknya ekspor, harga FOB.
Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian disini menggunakan Riset data yang telah tersedia. Dengan adanya data urutan waktu yang telah diringkas, kemudian di analisis.
Model Penelitian
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis permintaan pasar ekspor panili yaitu :
- Analisis Permintaan Pasar Ekspor
2. Analisis Integrasi Harga Ekspor
Model ini
diturunkan dan dimodifikasi dari model Ravallion (1986), dengan persamaan
berikut :
3. Analisis Marjin Pemasaran
Untuk
menghitung marjin pemasaran panili dari petani sampai ke eksportir, digunakan
formulasi sebagai berikut (Briz dan Felipe, 1997).
HIPOTESIS
Nilai perdagangan Indonesia – China pada
tahun 1999 mengalami pertumbuhan yang pesat, yaitu naik 33,1% dibandingkan
dengan nilai perdagangan tahun 1998.Tahun 2000 sebesar 3,06milyar dollar
amerika, naik sebesar 60% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 906 juta dollar
AS.
HASIL DAN
ANALISIS
Selama periode 1996-1999, produksi panili di Provinsi
Sulawesi Utara meningkat dengan laju 0,74%. Dalam tahun 1996 produksi panili
didaerah ini sebesar 348 ton, dan angka ini relatif ttidak berubah pada tahun
1999 (353ton). Produksi yang tidak banyak berubah ini disebabkan oleh tingkat
harga FOB yang terus menurun sampai tahun 1998. setelah terjadi peningkatan
harga FOB pada tahun 2000 dan 2001, luas areal pertanaman panili di daerah ini
meningkat dengan tajam.
REKOMENDASI DAN
IMPLIKASI
Perlu adanya
studi lanjutan tentang studi kasus mengenai analisa ekonomi komoditas unggul
untuk memaksimalkan hasil ekspor.
-----------Sekian--------
Nama : Hapsari Putri Utami
Kelas : 3EA11
NPM : 16209170
MATA KULIAH : METODE RISET
DOSEN : PRIHANTORO
SUMBER :
http://repository.gunadarma.ac.id:8000/515/
http://repository.gunadarma.ac.id:8000/574/
http://pse.litbang.deptan.go.id
Label: METODE RISET
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar